Jakarta - Kabar duka datang dari keluarga besar PP Muhammadiyah. Buya Syafii Maarif meninggal dunia. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah wafat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah pada hari ini jam 10.15 di Yogyakarta, " kata Menko Polhukam Mahfud Md di Twitter, Jumat (27/5/2022).
Ahmad Syafii Maarif merupakan sosok ulama kelahiran 31 Mei 1935. Muhammadiyah menyatakan dukacita mendalam atas wafatnya Buya Syafii Maarif. "Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muh Gamping, " kata Muhammadiyah.
Baca juga:
Zainal Bintang: Dimana Itu Kearifan Lokal?
|
Sempat Dirawat Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu sempat mengalami sesak napas. Pada Sabtu (11/4), Buya Syafii Maarif dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Yogyakarta, untuk mendapatkan perawatan. Mahfud Md menyebut umat Islam kehilangan tokoh besar dalam sosok Buya Syafii Maarif. Mahfud Md mendoakan Buya Syafii Maarif mendapat surga Allah SWT.
Buya Syafii Maarif di rumahnya, Sleman, Jumat (3/9/2021). Buya Syafii Maarif di rumahnya, Sleman, Jumat (3/9/2021) Pada Rabu (18/5/2022), Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping Ahmad Faisol sempat mengatakan pihak rumah sakit telah melakukan tindakan diagnostik untuk mengecek kondisi kesehatan Buya Syafii Maarif.
"Ummat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan lagi salah seorang tokoh besarnya. Semoga Buya Syafii diampuni segala dosanya dan mendapat surga-Nya, " kata Mahfud Md.
Ahmad Syafii Maarif merupakan sosok ulama kelahiran 31 Mei 1935. Muhammadiyah menyatakan dukacita mendalam atas wafatnya Buya Syafii Maarif. "Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muh Gamping, " kata Muhammadiyah.
Indonesia Berduka Atas Nama Keluarga Besar Go.Id MengucapakanTurut Berduka, Atas Wafatnya Putra Terbaik Bangsa Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, Semoga ( Alm ) Medapakan Tempat Disisisinya.
Reporter : Anwar Resa Jurnalis Nasional Indonesia